-->

Filem Cowboy Yang Kontrovesial

Film dokumenter itu berdurasi lebih dari 10 menit dan merupakan karya pertama dari Amit Virmani. Pria kelahiran India ini memang sejak lama jatuh cinta dengan Asia Tenggara. Masa kecilnya, selain di negara asalnya, dihabiskan di Indonesia dan Hong Kong.

Setelah menempuh pendidikan di AS, ia jatuh cinta pada seni film, khususnya dokumenter. Padahal ketika itu, ia hanyalah seorang mahasiswa Asia yang belajar mengenai bisnis. Dokumenter menjadi pilihannya karena jenis itu memberi kebebasan pada sineas untuk mewujudkan ide apa saja yang ada di benak.

Mengenai ‘Cowboys in Paradise’, Amit bukannya tak tahu mengenai fenomena ini di seluruh dunia. Namun, bocah Bali berusia 12 tahun mengubah pikirannya. Bocah itu giat belajar bahasa Jepang tak tak sabar tumbuh dewasa agar bisa memberikan layanan seksual kepada para turis perempuan Negeri Sakura itu.

Amit penasaran mengulik kehidupan para pemuda yang disebut sebagai ‘Kuta Cowboys’. Terutama pesona yang membuat mereka menjadi panutan seorang bocah. “Menurut saya, itu semua karena cara mereka membawa diri. Anda harus mengagumi rasa percaya diri dan pesona yang tak ada habisnya,” katanya.

Riset pun mulai dilakukan sejak 2007 dan ia menghabiskan sebulan di Bali. Amit mewawancarai sejumlah orang dengan kamera turis biasa. Setelah menyatukannya, ia bahkan mampu membuat trailer untuk menarik penonton melihat filmnya. Setahun setelah itu, baru ia membuatnya secara serius dengan proses yang sama.

Secara keseluruhan, ia membutuhkan dua tahun untuk menyelesaikannya seorang diri. Hal itu tidak mudah, apalagi narasumbernya agak enggan berbicara untuk hal sesensitif ini. Namun begitu, para cowboys malah dianggapnya bagian termudah. Sebab mereka tak malu berkisah mengenai kehidupannya, termasuk trik rahasia.

Sementara dari sisi turis, Amit harus mencari yang berasal dari Eropa karena lebih mau terbuka mengenai seks, ketimbang orang Amerika. Amit juga mengetahui dengan baik pro dan kontranya. Saat ini, ia sedang sibuk menggarap dokumenter lainnya bertajuk ‘The Rapists Wore Blue Hats’.



Photobucket
oppie
Menulis dan berbagi hal yang perlu dibagi dan perlu di tulis.

Related Posts

2 comments

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter