-->

Mall Taman Angrek Runtuh


Plafon di kedai kopi Starbucks di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, runtuh kemarin. Langit-langit itu menimpa pengunjung Starbucks, Handayanti Mardelius, 27 tahun, dan Rina Tri Wahyuni, 23 tahun. Keduanya sempat dirawat di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. Handayanti diperbolehkan pulang setelah mendapat pertolongan di unit gawat darurat, sedangkan Rina, yang memar kepalanya, harus dirawat inap.

Rina mengatakan, runtuhnya plafon itu berlangsung sangat cepat. Ia mengunjungi Starbucks untuk bertemu dengan temannya. Saat itu pengunjung kafe masih sedikit. Ia duduk sendirian di pojok ruangan kafe ketika mendadak plafon runtuh menimpanya. "Sebelumnya, sempat terdengar suara seperti kaca pecah, lalu seketika atap runtuh," kata Rina. Kejadian itu sekitar setengah jam setelah ia berada di kafe.

Plafon yang jatuh itu, kata Rina, berasal dari lantai dua mal. "Kepala belakang dan bahu kanan saya terasa sakit," keluh Rina, penduduk Cengkareng Barat itu.

Kepolisian Sektor Metro Tanjung Duren, yang menangani kasus ini, sedang mengumpulkan saksi pengunjung, pengelola gedung, dan Starbucks. Hingga kemarin petang, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Tanjung Duren Iptu Johari B.L. mengatakan belum mengetahui penyebab runtuhnya plafon. "Yang jelas, plafonnya dari gipsum," kata Johari.

Johari memastikan, pengelola Mal Taman Anggrek bersedia menanggung biaya pengobatan dan perawatan kedua korban. Tapi, "Biaya berupa santunan atau asuransi, saya belum tahu."

Runtuhnya plafon itu tidak mengganggu aktivitas mal. "Beraktivitas seperti biasa," kata Andre, petugas penerima telepon di Mal Taman Anggrek, tadi malam. Hanya kafe Starbucks yang belum beroperasi. Andre tidak tahu kapan kedai kopi itu akan beroperasi kembali.

Tempo sempat menemui juru bicara Mal Taman Anggrek, Anastasia Damastuti, beberapa waktu setelah kejadian. "Sejauh ini belum ada laporan korban," katanya ketika ditemui di ruang kerjanya. Ia mengaku masih mencari tahu tentang kejadian itu dan enggan memberi keterangan lebih lanjut. Petang harinya, Tempo kembali menghubungi, namun Andre mengatakan Anastasia tidak berada di tempat
Photobucket
oppie
Menulis dan berbagi hal yang perlu dibagi dan perlu di tulis.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter